Makassar, DUTAKARSA.COM — Dilanda Kekeringan, Warga desa Bonto lempangan Maros curhat dan mencari keadilan ke Lsm kifpa Maros, dan Tatang pemerintah buatkan sarana fasilitas yang bermukim di desa perbatasan Pangkep Maros.
“Sudah hampir tiga bulan Maros di landa kekeringan atau krisis air bersih di beberapa wilayah khusus di kecamatan bontoa. hampir di sejumlah desa yang ada di kecamatan bontoa kabupaten maros,” ucap seorang warga hendak disebut namanya dihadapan Lsm Kifpa Maros.
Pemerintah sudah bergerak cepat dengan langkah melibatkan instansi terkait, beda halnya dengan saat musim caleg di Maros semuah para oknum caleg saat itu memberikan bantuan air bersih yang kena dampak kekeringan yang ada di kecamatan bontoa, dan pada ahirnya para oknum anggota dewan setelah duduk tidak pernah lagi mengiringkan bantuan ke warga yang kena dampak Krisi air bersih.
Lebih lanjut, warga mengatakan seperti desa Bonto lempangan ada beberapa dusun yang sejauh ini sangat membutuhkan air bersih, harapan warga bahwa sekalipun kami tinggal di perbatasan seharus pemerintah daerah harus berpikir berbuat. agar di buatkan sarana seperti Pamsimas seperti daerah yang ada di wilayah tetangga,”terangnya.
“Kalau begini kami terpaksa beli air tangki dengan harga yang cukup lumanyang besar namun kalau tidak beli, baik untuk cuci baju dan mandi agak sulit. “iye kami beli air dri Pangkep untuk keseharian berharap dari pemerintah kabupaten agar serius jagan memberikan perhatiannya kepada kami yang tinggal di perbatasan,”ucapnya.
Saat musim caleg tahun 2024 lalu warga tak lagi pusing setiap kali dia membagikan air bersih yang namanya rakyat kecil kalau saat di butuhkan pasti kami di cari, saat tidak di butuhkan seolah tidaj peduli lagi, karena kami bagian dari warga maros.
“Coba berpikir saran publik seperti kantor Instasi dan institusi di bangun dan namun sarana untuk warga sendiri masih di kesampingkan, karena warga penyumbang pajak sedangkan perkantoran yang dia kerja hasil dari pajak masyarakat, dan dia bukan penyumbang melainkan hanya sarana publik yang harus berpikir mensejahterahkan masyarakat. dimana dulu baru bangun sarana publik, karena cuma segelingcir warga yang menikmati fasilitas, kamipun jagan di jadikan korban politik sehingga masyarakat terlupakan di mata pemerintahan,” ungkapnya.
“Lsm Kifpa berharap pemerintah daerah agar tetap peduli warga yang tinggal di perbatasan karna dia adalah bagian dari masyarakat yang juga punya hak di Maro, agar dapat menikmati fasiltas sarana dan prasaran,”harapnya.
Laporan : Syamsir Anca